Skip to content
Patani Fajar

Patani Fajar

Amanah Kerjasama

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Categories

  • Historis
  • Kemanusiaan
  • Kerjasama
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom
  • Opini
  • Pendidikan
  • Perdamaian
Primary Menu
  • Kemanusiaan
  • Pendidikan
  • Historis
  • Seniman
  • Tentang Kami
Live
  • Home
  • Kemanusiaan
  • 18 Tahun Penderitaan Muslim Patani di Bawah DOM
  • Kemanusiaan

18 Tahun Penderitaan Muslim Patani di Bawah DOM

Direktorat AKPPI January 5, 2022
18 Tahun Dom di Patani

Patani – 05 Januari 2022, genap 18 tahun Undang-undang Darurat Militer mulai digunakan di tiga wilayah Selatan Thailand. Undang-undang ini berkuatkuasa ketika pemerintahan Thaksin Shinawatra yang merupakan seorang polisi pada waktu itu.

Sesuai dengan namanya, undang-undang darurat seharusnya digunakan ketika dalam “keadaan darurat” dan keadaan kecemasan yang membawa kemudaratan kepada rakyat dan negara. Namun, hal ini berbeda di Narathiwat, Yala, Pattani dan sebagian daerah Songkhla. Pemerintah Thailand telah mengambil kesempatan dengan menangkap rakyat sipil Patani dan menembak mereka tanpa apa-apa alasan. Undang-undang ini telah memberi wewenang secara berlebihan kepada pihak militer. Dengan kata lain, mereka memiliki kekuasaan sendiri untuk mencari dan menangkap rakyat sipil serta mengadili mereka untuk diselidiki hingga 30 hari.

Berbagai penindasan dan penyiksaan telah dilakukan, seperti mencabut kuku, menenggelamkan kepala ke dalam air sehingga tidak bisa bernafas, membiarkan tersangka dibawah terik panas matahari berdiri tanpa seurat benang di badan, menyetrum listrik ke tubuh tersangka, menutup kepala dengan plastik hitam, menusuk besi atau jarum ke dalam anggota badan tersangka seperti di jari dan kemaluan, bahkan penyiksaan ini membawa kepada maut. Hal ini cukup jelas telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) masyarakat Patani.

Setelah penerapan undang-undang ini, statistik menunjukkan jumlah kematian disebabkan konflik di Patani sudah mencecah lebih dari 7,000 jiwa dan jumlah cedera luka mencecah 13,000 jiwa pada Desember 2021. Setiap kekerasan yang dilakukan sangat memberi kesan yang dalam bagi masyarakat Patani. Anak kecil tanpa belaian seorang ayah dan wanita janda tanpa suami harus bekerja keras mencari penghasilan demi sesuap nasi.

Adanya undang-undang ini telah membawa kegelisahan dalam hati masyarakat Patani. Bahkan menyebabkan konflik di Patani bertambah buruk. Dampaknya bukan saja terhadap politik, bahkan ekonomi rakyat Patani juga terjejas.

Editor: Medan

Loading

Comments

About The Author

Direktorat AKPPI

See author's posts

Share

Continue Reading

Previous: DOM dan Kemanusiaan di Selatan Thailand
Next: 3 Kesepakatan, Hasil Perbincangan BRN- Thailand di Kuala Lumpur

Terbaru

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi jambi
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi

April 12, 2025
Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin Silaturahmi anak rantau
  • Kultur

Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025 semarang, Melayu Raya
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani

April 8, 2025
Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang 20 tahun pembataian Tak bai
  • Historis
  • Kemanusiaan

Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang

October 27, 2024
20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai Picture2
  • Kemanusiaan

20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai

October 5, 2024

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Sekapur Sirih

“Patani” merupakan wilayah di Selatan Thailand yang saat ini dalam usaha mencari perdamaian sedangkan “Fajar” merupakan istilah yang mengandungi makna sedang mehadapi terang.

VISI
“TERCIPTANYA AMANAH KERJASAMA”

Categories

Historis (8) Kemanusiaan (23) Kerjasama (3) Kultur (2) Kultural (3) local wisdom (3) Opini (11) Pendidikan (2) Perdamaian (12)

Update

  • “Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi
  • Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin
  • Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025
  • Home
  • Blog
  • Contact
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
Hak Cipta © Seluruhnya dilindungi undang-undang. | MoreNews by AF themes.