Skip to content
Patani Fajar

Patani Fajar

Amanah Kerjasama

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Categories

  • Historis
  • Kemanusiaan
  • Kerjasama
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom
  • Opini
  • Pendidikan
  • Perdamaian
Primary Menu
  • Kemanusiaan
  • Pendidikan
  • Historis
  • Seniman
  • Tentang Kami
Live
  • Home
  • local wisdom
  • Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani

AMPERA April 8, 2025
Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.

Yogyakarta, 07 April 2025 — Dalam suasana yang penuh khidmat dan kebersamaan, sekelompok mahasiswa asal Patani, Thailand Selatan, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di berbagai kota di Indonesia, mengadakan kegiatan ziarah ke makam para pahlawan nasional dan tokoh agama penting Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Hari Raya Tradisi Patani yang dikenal sebagai Raya 6, yakni perayaan khas masyarakat Melayu Patani yang jatuh pada tanggal 8 Syawal atau tujuh hari setelah Hari Raya Idulfitri.

Ziarah ini menjadi momen penting yang tidak hanya bersifat spiritual dan kultural, tetapi juga edukatif bagi para mahasiswa yang hidup di tanah rantau. Dalam kesempatan ini, mereka menyusuri jejak-jejak perjuangan dan dakwah para tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk sejarah Indonesia, sebagai bentuk penghormatan sekaligus perenungan terhadap nilai-nilai yang mereka warisi.

Di Yogyakarta, para mahasiswa Patani mengunjungi makam Jenderal Besar Soedirman, seorang Panglima Besar sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal karena semangat juangnya yang luar biasa, meski dalam kondisi kesehatan yang sangat terbatas. Jenderal Soedirman tetap memimpin perjuangan gerilya melawan penjajahan, sebuah keteladanan yang meninggalkan kesan mendalam bagi para peziarah muda tersebut. Di kompleks makam yang tenang, para mahasiswa melantunkan doa, membaca Al-Fatihah, dan merenungi semangat pengabdian yang melampaui batas usia dan kondisi fisik. Ziarah ini memberi makna baru bagi mereka tentang perjuangan dan keikhlasan dalam menjalani amanah hidup.

di Makam Jenderal Sudirman, Yogyakarta.Sementara itu, kelompok mahasiswa Patani yang berada di Kota Semarang dan sekitarnya melakukan perjalanan ke wilayah Kudus dan Demak, Jawa Tengah, untuk menziarahi makam para wali besar seperti Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Kedua tokoh ini dikenal bukan hanya sebagai penyebar ajaran Islam, tetapi juga sebagai tokoh budaya yang berhasil menyelaraskan dakwah dengan nilai-nilai lokal yang hidup di tengah masyarakat. Para mahasiswa merenungi bagaimana para wali tersebut berdakwah dengan pendekatan yang bijaksana, inklusif, dan damai—nilai-nilai yang sangat dekat dengan semangat Islam yang mereka kenal dan praktikkan di Patani.

kunjungan ke makam di KudusDi Purwokerto, mahasiswa Patani turut menziarahi makam Syekh Maqdum Wali, seorang ulama besar yang berperan penting dalam penyebaran Islam di wilayah Jawa Tengah. Tokoh ini dikenal karena keteguhannya dalam berdakwah dan membimbing masyarakat menuju kehidupan yang lebih religius dan beradab. Kunjungan ke makam Syekh Maqdum Wali menjadi pengingat bahwa ilmu dan spiritualitas merupakan fondasi penting dalam membangun peradaban, sekaligus motivasi bagi para mahasiswa untuk terus menuntut ilmu dengan niat yang tulus.

Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.Kegiatan ziarah ini bukan semata-mata bentuk penghormatan kepada tokoh-tokoh besar Indonesia, tetapi juga merupakan momen reflektif yang penuh makna bagi para mahasiswa Patani. Di tengah kesibukan studi dan dinamika kehidupan sebagai perantau, ziarah ini menjadi ruang untuk menenangkan jiwa, memperkuat semangat, dan memperdalam pemahaman mereka tentang arti pengorbanan, perjuangan, serta warisan spiritual yang tak lekang oleh zaman. Melalui ziarah ini, mereka membangun jembatan emosional dan intelektual antara masa lalu dan masa kini, antara Patani dan Indonesia, antara perjuangan dan pengabdian.

Hari Raya Raya 6 sendiri memiliki makna khusus dalam budaya Melayu Patani. Tradisi ini dirayakan setelah umat Islam menjalani puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal, sebagai bentuk pelengkap setelah puasa Ramadan. Bagi masyarakat Patani, Raya 6 adalah perayaan yang tak hanya bersifat religius, tetapi juga kultural—sebuah warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi, menandai kesempurnaan ibadah sekaligus mempererat silaturahmi di tengah komunitas.

Di tanah rantau seperti Indonesia, khususnya di kota-kota pendidikan seperti Yogyakarta, Semarang, dan Purwokerto, merayakan Raya 6 bersama menjadi cara bagi mahasiswa Patani untuk tetap menjaga tradisi dan identitas mereka. Di tengah keterbatasan jarak dari keluarga dan kampung halaman, mereka menciptakan ruang bersama yang hangat, penuh nilai, dan sarat makna. Kegiatan ziarah ini menjadi bagian dari cara mereka merayakan Raya 6 secara kontekstual, dengan memaknai nilai spiritualnya dalam bentuk penghormatan terhadap tokoh-tokoh perjuangan dan keagamaan.

Lebih dari itu, ziarah ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara para mahasiswa Patani yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Mereka saling berbagi cerita, saling menguatkan dalam semangat persaudaraan, serta menjadikan momentum ini sebagai ruang untuk membangun visi bersama—bahwa sebagai anak bangsa dari Patani, mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga tradisi, menuntut ilmu, dan berkontribusi positif bagi masyarakat di mana pun mereka berada.

Dengan semangat yang diwarisi dari para pejuang dan ulama besar, serta semangat Raya 6 yang hidup dalam tradisi mereka, para mahasiswa Patani di Indonesia terus melangkah dengan keyakinan dan harapan. Di tengah dunia yang terus berubah, mereka membawa nilai-nilai luhur dari tanah kelahiran mereka, memadukannya dengan pelajaran dari bumi perantauan, dan mengukir jejak mereka sendiri menuju masa depan yang lebih cerah. /*K

Comments

About The Author

AMPERA

See author's posts

Share

Continue Reading

Previous: Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang
Next: Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025

Terbaru

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi jambi
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi

April 12, 2025
Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin Silaturahmi anak rantau
  • Kultur

Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025 semarang, Melayu Raya
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani

April 8, 2025
Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang 20 tahun pembataian Tak bai
  • Historis
  • Kemanusiaan

Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang

October 27, 2024
20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai Picture2
  • Kemanusiaan

20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai

October 5, 2024

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Sekapur Sirih

“Patani” merupakan wilayah di Selatan Thailand yang saat ini dalam usaha mencari perdamaian sedangkan “Fajar” merupakan istilah yang mengandungi makna sedang mehadapi terang.

VISI
“TERCIPTANYA AMANAH KERJASAMA”

Categories

Historis (8) Kemanusiaan (23) Kerjasama (3) Kultur (2) Kultural (3) local wisdom (3) Opini (11) Pendidikan (2) Perdamaian (12)

Update

  • “Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi
  • Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin
  • Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025
  • Home
  • Blog
  • Contact
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
Hak Cipta © Seluruhnya dilindungi undang-undang. | MoreNews by AF themes.