Koresponden – 11-12/01/2022 Rundingan damai resmi kali yang ke-3 antara Barisan Revolusi Nasional Melayu Patani (BRN) dan kerajaan Thai (RTG) dalam penyelesaian konflik telah berlangsung di Kuala Lumpur selama 2 hari. Tan Sri Abdul rahim Mohd. Noor sebagai fasilitator mewakili kerajaan Malaysia. Rundingan damai kali ini, kedua belah pihak yaitu BRN dan RTG telah mencapai kesepakatan beberapa perkara upaya menyelesaikan konflik di Patani (Selatan Thailand).
Ternyata setelah rundingan damai di Kuala Lumpur 13/01/2022, Pihak tentera Thailand melakukan operasi di perkampungan masyarakat warga Melayu Patani dan beberapa pemuda yang tertangkap oleh pihak tentara thailand
1) Ismail Haji Dolah (Islam) usia 31 tahun, berlaku di kawasan Jera Bokok Tempat 6 Kecamatan Kuan Nuri Kabupaten Khopo Provinsi Pattani.
2) Ramli Dolah (Islam) usia 36 tahun, berlaku di kawasan Thungpo Tempat 4 kecamatan Lipat Sango Kabupaten Nongcik Provinsi Patani.3) Sulaiman Samael (Islam) usia 34 tahun, berlaku di kawasan rumah Hutan Bongo Kecamatan Puluk Puyo Kabupaten Nongcik Provinsi Pattani.
4) Mat Soleh Samael (Islam) usia 40 tahun, berlaku di kawasan Kubae Rusa Tempat 2 Kecamatan Kautum Kabupaten Yakrang Provinsi Pattani.
Dalam hal rundingan damai tiada kesan terhadap rakyat Patani, oleh karena beberapa faktornya salah satu Patani masih menjadi daerah operasi militer dan tentara pemerintahan Thailand masih tindakan kekerasan terhadap masyarakat Patani yang tiada kesalahan.
Kehidupan masyarakat Patani setelah perundingan damai berharap tiada lagi tindakan kekerasan tetapi masyarakat Patani ternyatanya hidup dalam ketakutan dengan tindakan kekerasan tentara pemerintah Thailand yang mendiskriminasi bangsa Melayu Patani tidak menyesuaikan dengan kesepakatan dalam hal pengurangan kekerasan.
Dengan ini menjadi persoalan bagi masyarakat Patani dimanakah kedamaian, tentu pihak pemerintah Thailand sudah melakukan pelanggaran kesepakatan dalam rundingan damai, masyarakat yang tiada kesalahan tetap menjadi mangsa dan mengalami kekerasan, maka yang ingin damai diganti dengan darah dan air mata selagimana Patani dibawah jajahan Siam Thailand selagi itu rakyat Patani hidup dalam penderitaan.
Editor: Riau