
Semarang & Yogyakarta, 2–3 April 2025 — Mahasiswa Patani yang menetap di Kota Semarang dan Yogyakarta turut serta memeriahkan perayaan Melayu Raya, sebuah tradisi tahunan yang menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Melayu Patani.
Melayu Raya merupakan perayaan khas yang digelar pada hari ketiga dan keempat bulan Syawal. Hari ketiga diperuntukkan bagi para pemuda Patani dan dikenal sebagai Hari Raya Pemuda Se-Patani, sedangkan hari keempat merupakan Hari Raya Pemudi Se-Patani. Di tanah kelahiran, perayaan ini ditandai dengan busana Melayu tradisional dan berbagai kegiatan budaya yang mempererat tali silaturahmi serta memperkuat jati diri bangsa Melayu Patani.
Meski berada jauh dari kampung halaman, para mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta tidak ingin ketinggalan dalam menyemarakkan semangat Melayu Raya. Dengan semangat yang sama, mereka menggelar kegiatan reflektif dan inspiratif demi menjaga kesinambungan budaya dan kebersamaan.
Semarang: Perkuat Solidaritas dan Kepedulian Lingkungan
Di Semarang, kegiatan bertajuk Green Melayu, Suci Patani diselenggarakan di alam terbuka kawasan Pinusan Ngelimut. Tema utama kegiatan ini, yaitu Pelestarian Alam, Perjuangan Masa Depan Patani, menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga lingkungan dan mempertahankan identitas budaya.
Acara ini bertujuan mempererat solidaritas antar sesama mahasiswa Patani di perantauan serta meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu lingkungan. Dengan nuansa kebersamaan dan keakraban, kegiatan ini diisi dengan diskusi, permainan tradisional, refleksi budaya, serta sesi berbagi cerita perjuangan hidup di tanah rantau.
Yogyakarta: Raya Camp “Camp Sahabat, Busana Bermarwah”
Sementara itu, mahasiswa Patani di Yogyakarta menggelar Raya Camp bertema “Camp Sahabat, Busana Bermarwah” di kawasan Gerbang Merapi. Kegiatan ini menjadi ruang berkumpul anak muda Patani untuk memperdalam nilai-nilai persahabatan, adat busana, serta membangkitkan semangat kebangsaan.
Tak hanya Semarang dan Yogyakarta, perayaan Melayu Raya tahun ini juga mendapat sambutan dari mahasiswa Patani di berbagai kota lain seperti Purwokerto, Jember, dan Tulungagung. Keterlibatan luas ini menunjukkan bahwa semangat Melayu Raya tidak terbatasi oleh jarak, melainkan menyatukan semua generasi muda Patani di manapun mereka berada.
Mengusung semangat Green Melayu, Suci Patani, para peserta mendalami pentingnya menjaga kesucian budaya dan keselarasan dengan alam. Kegiatan ini turut memperkuat rasa bangga terhadap identitas Melayu serta menghidupkan kembali semangat gotong royong dan cinta tanah air.
Dengan semangat yang terus menyala, mahasiswa Patani di perantauan membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk terus melestarikan budaya dan memperkuat solidaritas kebangsaan. Perayaan Melayu Raya 2025 menjadi momentum penting bagi generasi muda Patani untuk meneguhkan jati diri dan merajut masa depan yang lebih hijau, lebih bermarwah, dan penuh harapan.