Skip to content
Patani Fajar

Patani Fajar

Amanah Kerjasama

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Categories

  • Historis
  • Kemanusiaan
  • Kerjasama
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom
  • Opini
  • Pendidikan
  • Perdamaian
Primary Menu
  • Kemanusiaan
  • Pendidikan
  • Historis
  • Seniman
  • Tentang Kami
Live
  • Home
  • Kemanusiaan
  • Menjelang Pertemuan APEC, Aparat Pertahanan Thailand Menahan Mahasiswa Patani di Kota Bangkok
  • Kemanusiaan

Menjelang Pertemuan APEC, Aparat Pertahanan Thailand Menahan Mahasiswa Patani di Kota Bangkok

Direktorat AKPPI November 17, 2022
Menjelang Pertemuan APEC, Aparat Militer Thai Menahan Mahasiswa Patani di Kota Bangkokk

Koresponden – Pada hari ini, Rabu, 16 November 2022 pasukan gabungan antara Polisi dan Tentara melakukan penggeledahan di asrama Ramkhamhaeng dan menahan Presiden Kelab Pelajar Muslim beserta 2 orang temannya. Kejadian ini berlaku pada jam 06:00 pagi (waktu tempatan).

3 orang mahasiswa tersebut merupakan aktivis Persatuan Pelajar Pattani, Narathiwat, Yala, dan Songkhla (PNYS) dan Organisasi Mahasiswa Melayu yang mengenyam pendidikan di Universitas Ramkhamhaeng, Bangkok. Antara nama mereka, Abdullah Kalatae (Presiden Organisasi Mahasiswa Melayu), Sakda Moa, dan Fitri Arong. Laporan mendapatkan mereka sudah dibawa ke Kantor Polisi di Hua Mak untuk disiasati dan kesemua ponsel mereka disita oleh tentara. 

Ketiga-tiga mahasiswa tersebut tidak pernah ada riwayat melakukan kejahatan kriminal. Tentara mengklaim bahwa ada surat perintah penggeledahan dari atasan untuk menahan mereka, adapun alasannya tentara tidak melaporkan, hingga saat ini mahasiswa tersebut tidak mengetahui alasan penahanan ini. Semasa penggeledahan, pihak tentara tidak menemukan barang illegal di asrama tersebut. 

Pada tanggal 14 November 2022 yang lalu, tentara telah menahan teman aktivis mahasiswa tersebut, yaitu Ramlee Kuno, selaku mantan Presiden PNYS yang ditahan di rumahnya Sungai Padi, Provinsi Narathiwat dan dibawa ke kem penahanan di Bukit Tanjong, Narathiwat. Mereka ditahan berdasarkan Undang-Undang Darurat Militer yang berlaku di 3 provinsi di Selatan Thailand. 

Menurut laporan dari teman-teman mahasiswa yang lain, tujuan penahanan mereka adalah sama, pemerintah merasa khawatir akan terjadinya kerusuhan selama pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 November 2022 nanti. Dengan ini, pemerintah mengambil langkah-langkah pencegahan awal yang dapat menyebabkan kekacauan dan mengancam keselamatan pemerintah dengan menahan 4 orang warga sipil Patani dan mengklaim mereka adalah tersangka yang mungkin akan melakukan kekacauan di Bangkok nanti. 

Muhammad Aladi Dengni, Ketua Civil Society Assembly for Peace (CAP) juga merupakan mantan aktivis Mahasiswa Melayu di Universitas Ramkhamhaeng meberi kritikan bahwa pemerintah tidak boleh memandang orang Melayu dengan prasangka buruk. Diskriminasi terhadap etnis Melayu Ini semua mencerminkan cara berpikir pemerintah dalam administratif dan manajerial atas orang-orang Melayu selama ini. Tuduhan keamanan selalu dilontarkan terhadap orang Melayu. “Jika kita masih ingat beberapa tahun yang lalu, para pemuda dan mahasiswa Melayu ditahan dengan tuduhan yang sama seperti dalam kasus Budu, saya harap pemerintah belajar bahwa manipulasi semacam ini tidak akan berpengaruh terhadap rundingan,” ujar Muhammad Aladi Denni.

#Update

Laporan mendapatkan pada pukul 14:30 (waktu tempatan) hari ini, ketiga orang mahasiswa tersebut telah dibebaskan.*/IPPI

Loading

Comments

About The Author

Direktorat AKPPI

See author's posts

Share

Continue Reading

Previous: Warga Patani Diculik, Masyarakat Menduga Operasi Tentara Thailand di Malaysia
Next: Seorang Muslimah Patani Ditahan Aparat Pertahanan Thailand

Terbaru

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi jambi
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi

April 12, 2025
Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin Silaturahmi anak rantau
  • Kultur

Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025 semarang, Melayu Raya
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani

April 8, 2025
Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang 20 tahun pembataian Tak bai
  • Historis
  • Kemanusiaan

Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang

October 27, 2024
20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai Picture2
  • Kemanusiaan

20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai

October 5, 2024

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Sekapur Sirih

“Patani” merupakan wilayah di Selatan Thailand yang saat ini dalam usaha mencari perdamaian sedangkan “Fajar” merupakan istilah yang mengandungi makna sedang mehadapi terang.

VISI
“TERCIPTANYA AMANAH KERJASAMA”

Categories

Historis (8) Kemanusiaan (23) Kerjasama (3) Kultur (2) Kultural (3) local wisdom (3) Opini (11) Pendidikan (2) Perdamaian (12)

Update

  • “Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi
  • Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin
  • Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025
  • Home
  • Blog
  • Contact
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
Hak Cipta © Seluruhnya dilindungi undang-undang. | MoreNews by AF themes.