
Patani – Otoritas Pertahanan Thailand Menyatakan akan menggali Makam warga yang sudah 70 hari dikebumikan, karena tidak yakin terhadap identifikasi jenazah sepihak oleh pihak keluarga sebelum dikebumikan. 10 Desember 2022.
Sempat terjadi kericuhan antara otoritas pertahanan Thailand dengan warga Muslim di desa Pohonkepas, Kec. Paluru, Kab. Sungai Padi, Provensi Narathiwat. Menurut warga, penggalian ulang atas makam dianggap tidak layak dilakukan dalam pandangan agama.
Kejadian ini sempat diperdamaikan oleh sekelompok NGO sebagai bentuk pembelaan atas kepercayaan dan keyakinan penduduk, sementara otoritas Thailand bersikeras untuk menggalinya.
Makam tersebut diyakini bernama Yahree Doloh, sebagai mangsa penculikan dan pembunuhan paksa yang ditemukan di Sungai Golok perbatasan Malaysia-Thailand pada 2 Oktober lalu. Baca laporan sebelum.
Warga Patani Diculik, Masyarakat Menduga Operasi Tentara Thailand di Malaysia
Pihak keluarga dan penduduk meyakini bahwa makam tersebut adalah Yahree Doloh karena saat jenazah ditemukan sempat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit dan juga pada tubuh mangsa pembunuhan tersebut memiliki tanda-tanda yang dapat identifikasi isterinya.
Sementara otoritas Thailand yang bertugas di bidang pertahanan masih khawatir dan akan melakukan penggalian ulang untuk tes kecocokan DNA agar benar-benar sesuai dengan data yang tersimpanan di Database.
Tuwae Danial Tuwae Maengae pendiri Lembaga Patani Raya untuk Perdamaian dan Pembangunan (LEMPAR), melontarkan sebuah resolusi tertulis. Apakah penyelidiki kasus ini dapat melimpahkan mandat kepada NGO atau lembaga yang dapat diterima oleh kedua pihak?
Sementara sebagian pengamat politik menilai kejadian ini salah satu contoh yang akan menambah permasalahan konflik dan secara tidak langsung membawa kepada kekerasan bersenjata berpanjangan.*/Proto Malays