Koresponden – Situasi dan konsidi merupakan fasilitas yang sangat diperlukan oleh para penduduk untuk mengembangkan potensi dalam meningkatkan sumber daya manusia. Patani, setelah dikuasai oleh kaum imperialis yaitu Thailand membuat berbagai hal telah berubah bahkan menghancurkan.
Ketetapan undang-undang dasar sebagai permainan dalam politik membuat salah satu hal yang harus dikembang yaitu bidang pendidikan harus diubah. Faktor yang sangat prihatin adalah bahasa melayu, ilmu agama dan tulisan jawi semakin hilang.
Dengan hal itulah ramai mahasiswa-mahasiswa Patani harus berhijrah untuk mencari ilmu pengetahuan sebagai ibnus Sabil di negeri orang. Negara yang menjadi pusat pendidikan bagi mahasiswa Patani adalah Indonesia, Malaysia, Brunei, Mesir, Sudan, Saudi Arabia dan lain lagi. Pertanyaannya, kenapa harus memilih negara-negara tersebut?. Karena negara-negara itu pada dasarnya ada hubungan yang sangat erat dan kuat.
Contoh seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei, yang paling utamanya adalah berdekatan dalam kegunaan bahasa dan budaya. Manakala Mesir, Sudan dan Saudi Arabia adalah untuk mendalam tentang ilmu agama seperti ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih dan Ilmu Tasawuf.
Sebagai negara dijajah maka peranan bagi Mahasiswa itu memang harus dilakukan yang bertujuan untuk mengubah kembali situasi dan kondisi negara yang berada di bawah undang-undang ciptaan oleh pemerintah.
Oleh itu, berdasarkan firman Allah SWT. yang bermaksud: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”.
Editor. Aceh