Skip to content
Patani Fajar

Patani Fajar

Amanah Kerjasama

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Categories

  • Historis
  • Kemanusiaan
  • Kerjasama
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom
  • Opini
  • Pendidikan
  • Perdamaian
Primary Menu
  • Kemanusiaan
  • Pendidikan
  • Historis
  • Seniman
  • Tentang Kami
Live
  • Home
  • Perdamaian
  • Perdamaian di Thailand Selatan Terkendala, Salah Satunya Pembungkaman Para Aktivis
  • Perdamaian

Perdamaian di Thailand Selatan Terkendala, Salah Satunya Pembungkaman Para Aktivis

Admin Republik September 8, 2022
WhatsApp Image 2022-09-08 at 3.24.22 PM

Patani – Majelis masyarakat sipil untuk perdamaian di Patani atau Civil Society Assembly for Peace (CAP) mengajukan surat kepada Ketua Komisi Militer untuk segera berhenti tindakan intimidasi terhadap para aktivis di Thailand Selatan. (07/09/22). 

Seperti dilansir di halaman facebook, Civil Society Assembly for Peace. Bedasarkan acara penyambutan Melayu Raya 2022 di Pantai Teluban, Pattani, pada 4 Mei 2022 lalu. Setidaknya dihadiri para pemuda tak kurang dari 15,000 orang untuk berkumpul meriahkan dengan melengkapi seragam tradisi Melayu. 

Acara berkumpul tersebut mengangkat tema “Pemuda Harapan Kedamaian” dengan tujuan mewujudkan kesadaran dan mendorong untuk memakai pakaian yang menjadi ciri khas budaya daerah, mementingkan hari kebesaran Islam, dan kemudian sadar akan peran dan tugas dalam mendorong perdamaian yang hakiki.

Acara Melayu Raya 2022 mendominasi di beberapa platform media sosial, sehingga tidak sesikit dari netizen memberi tanggapan positif, namun pemerintah memandang sebaliknya, seperti jumlah para pemuda yang hadir, aparat menduga melebihi 20,000 orang, begitu juga media arus utama melaporkan cenderung kepada stigmatisasi terkait urusan pertahanan.

Pada 17/05/22. Ada panggilan dari aparat pertahanan, bagian dari Internal Security Operations Command (ISOC 4) untuk memberikan pemahaman kepada 5 orang aktivis CAP antaranya, Muhammad Aladi Dengni (Presiden CAP), Hasan Yamadibu (Wakil), Syarif Sa-i, Ma’yu Chena, dan Anas Phongprasert di Hotel CS, Pattani. 

Mengikuti panggilan aparat, 5 aktivis dapat menerangkan tujuan dari acara Melayu Raya 2022, namun pihak negara masih khawatir terhadap bentuk pengumpulan pemuda di Pantai teluban seakan aksi terindokterinasi, kemudian juga tersebar rumor tentang upaya aparatur menjerat hukum bagi para pemimpin aksi.

Kegiatan yang mencerminkan keunikan tradisi daerah harus didorong, seperti pada undang-undang Thailand terdapat ayat yang mengatakan “Setiap individu itu sama di mata hukum, mempunyai hak dan kebebasan serta dilindungi dengan setara baik laki-laki maupun perempuan, tindakan sewenang-wenang yang didasari perbedaan tempat kelahiran, keturunan, bahasa, gender, usia, kecacatan tubuh atau kesehatan, status individu baik ekonomi atau sosial, keyakinan terhadap agama atau melalui pendidikan/pelatihan atau gagasan politik yang sekali pun tidak bercanggah dengan ketentuan undang-undang atau dengan sebab lainnya, tidak dapat dilakukan” 

Pihak Majelis masyarakat sipil untuk perdamaian di Patani, Civil Society Assembly for Peace (CAP) mengajukan seperti berikut.

  1. Berhenti tindakan intimidasi perwakilan atau panitia penyelenggara acara Melayu Raya 2022, karena acara pengumpulan pemuda berkostum Melayu merupakan bentuk penampilan ciri khas daerah dan sebagai budaya lokal di Wilayah ujung Selatan Thailand, justru sebagai hak mendasar yang terkandung dalam perlembagaan serta dapat menjawab terhadap persoalan penyelesaian konflik di Thailand Selatan sesuai dengan kebijakan, dimana mengutamakan multi kultural. 
  1. Perlakuan mengancam atau mengintimidasi, dengan tekanan akan menjerat para aktivis dan para pemimpin pemuda di Thailand selatan dengan pasal, hal ini akan menunda proses penyelesaian konflik dengan metode nirkekerasan, sekali gus menutup pintu berpendapat dan mendengar suara rakyat, dan mungkin saja terdapat tawaran untuk memobilisasi proses perdamaian yang abadi dan sesuai konteks lapangan di bawah keterlibatan berbagai pihak.
  1. Tindakan intimidasi terhadap para aktivis akan memberi dampak negatif terhadap proses perdamian di Thailand Selatan ke depan.

Loading

Comments

About The Author

Admin Republik

See author's posts

Share

Continue Reading

Previous: 34 Hari diinterogasi, Muslim di Selatan Thailand Hidup dalam Kegelisahan
Next: Sudah Saatnya Otoritas Dunia Melihat Krisis Di Thailand Selatan

Terbaru

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi jambi

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi

April 12, 2025
Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin Silaturahmi anak rantau

Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025 semarang, Melayu Raya

Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.

Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani

April 8, 2025
Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang 20 tahun pembataian Tak bai

Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang

October 27, 2024
20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai Picture2

20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai

October 5, 2024

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Sekapur Sirih

“Patani” merupakan wilayah di Selatan Thailand yang saat ini dalam usaha mencari perdamaian sedangkan “Fajar” merupakan istilah yang mengandungi makna sedang mehadapi terang.

VISI
“TERCIPTANYA AMANAH KERJASAMA”

Categories

Historis (8) Kemanusiaan (23) Kerjasama (3) Kultur (2) Kultural (3) local wisdom (3) Opini (11) Pendidikan (2) Perdamaian (12)

Update

  • “Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi
  • Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin
  • Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025
  • Home
  • Blog
  • Contact
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
Hak Cipta © Seluruhnya dilindungi undang-undang. | MoreNews by AF themes.

Notifications