Koresponden-Tadika (Taman didikan kanak-kanak) atau dikenal sebagai sekolah Melayu adalah institusi pendidikan untuk kanak-kanak yang diurus oleh masyarakat dalam mendidikan kanak-kanak khususnya ajaran agama Islam, Tadika sebagai asas pendidikan bagi masyarakat yang meliputi mata pelajaran al-Qur’an, Fiqih, Tauhid, Bahasa Melayu dan sebagainya. Dengan bahasa Melayu dan tulisan Jawi (Arab Melayu) disinilah tingkat awal untuk mempelajarinya
Tadika merupakan sekolah dasar bagi kanak-kanak dalam masyarakat yang terlibat hanya dua hari dalam seminggu saja yaitu hari sabtu dan hari minggu, selain itu, lima hari lagi adalah sekolah akademik. Semenjak awal pandemi Corona virus 2019 atau Covid 19 menjadi faktor dalam pembelajaran khususnya di Tadika, Tadika juga harus mengikut protokol kesehatan negara yang mengeluarkan peraturan-peraturan dalam pendidikan.
Pada masa pandemi Covid 19, peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat berbeda antara sekolah Akademik dengan sekolah Melayu Tadika. diantaranya sekolah akademik membuka peluang dalam mengajar dengan beberapa cara sedangkan Tadika harus ditutup
Pada hakikatnya sekolah Melayu atau tadika adalah sekolah yang dibina oleh masyarakat bukan dari pemerintah dan bukan juga sebagai unit dalam sistem pendidikan negara, itu merupakan sebuah kebijakan masyarakat dalam mendidikan anak bangsa dalam mengenal diri dan agama Islam maka membentuk sebuah komunitas hingga menjadi sebuah sistem sekolah.
Kemudian pada masa sekarang menjadi berbagai permasalahan dengan memasukan gangguan oleh aparat pemerintah atau tentara ke dalam sekolah melayu, banyak guru-guru Tadika (Cikgu) difitnahkan serta ditangkap masuk penjara.
Pandangan-pandangan mereka dalam mengisikan peraturan-peraturan dengan mengubahkan kurikulum, struktur dan sebagainya.Membuat sistem original yang disusun oleh masyarakat akan berubah, dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan di Tadika maka bukan pihak tentara yang bisa menyelesaikan seharusnya yang lebih tepat adalah Masyarakat dalam mengaturkan sebuah pendidikan di Tadika.
Editor: Medan