Skip to content
Patani Fajar

Patani Fajar

Amanah Kerjasama

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Categories

  • Historis
  • Kemanusiaan
  • Kerjasama
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom
  • Opini
  • Pendidikan
  • Perdamaian
Primary Menu
  • Kemanusiaan
  • Pendidikan
  • Historis
  • Seniman
  • Tentang Kami
Live
  • Home
  • Opini
  • Suasana Shalat Tarawih di Masjid Jamed Patani
  • Opini

Suasana Shalat Tarawih di Masjid Jamed Patani

Direktorat AKPPI April 22, 2022
Masjid Jamek Patani

Patani – Suasana masyarakat tempatan shalat tarawih setiap kali tiba bulan Ramadhan di Masjid Jamed Patani yang terletak di kawasan jalan Yakrang Daerah Muang Wilayah Patani, pada 1443 H / 2022 M.

Pada tahun 1954, pemerintah Thailand menyetujui anggaran untuk membina sebuah masjid di wilayah Selatan Thailand, pembinaan masjid tersebut menguna waktu selama sembilan tahun untuk menyelesaikan, dan akhirnya selesai pada tahun 1963.

Masjid yang dibina terlihat sangat indah dan megah, kerana bangunannya mempunyai dua lantai, kubah besar yang dikelilingi empat kubah kecil, ada juga dua menara di kedua sisi bangunan, tempat shalat yang luas, koridor yang panjang di luar, dan sebuah kolam besar di hadapan masjid.

Sejarah di sebalik masjid jamed Patani di bina oleh pemerintah Thailand dengan tujuan untuk mengambil hati rakyat Patani setelah kehilangan tokoh pejuangan, keilmuan, politik, dll.

Sebelumnya, sewaktu itu di Patani mempunyai salah seorang alim ulama yang sanggub mengorbankan jiwa dan raganya untuk memperbaiki nasib dan kedudukan rakyat Patani.

Tuan Guru Haji Sulong Abdul Kadir Tuan Mina merupakan tokoh ulama Patani yang telah disediakan untuk memimpin masyarakat Patani berjuang menghadapi politik Thai Rathanyum Phibul.

Manakala, Tuan Guru Haji Sulong Abdul Kadir Tuan Mina tidak terkenal kerana kitab-kitab karagannya atau murid-muribnya, tetapi terkenal kerana pelibatannya dalam perjuangan untuk memperbaiki bangsa dan kedudukan rakyat Patani.

Kehilangan Tuan Guru Haji Sulong Abdul Kadir Tuan Mina secara tiba-tiba maupun misteri, setelah bertemu dengan perwakilan kerajaan Thailand untuk mengajukan 7 tuntutan untuk di wilayah Selatan Thailand, semenjak lehilangan namanya mulai dibicarakan oleh rakyat Patani khususnya, dan umat Islam di Semenanjung Tanah Melayu umumnya.

Setelah dari itulah, pemerintah Thailand merencanakan pembinaan sebuah masjid untuk mengambil hati rakyat Patani, dalam perencanaan tersebut akan menamakan masjid “Tuan Guru Haji Sulong Abdul Kadir Tuan Mina”.

Perwakilan Thailand mendatangi rumah pihak ahli keluarga Tuan Guru Haji Sulung Abdul Kadir Tuan Mina untuk meminta izin mengunakan namanya sebagai nama masjid yang sedang dibina, dengan tegas pihak ahli keluarga tidak menizinkan pemerintah Thailand untuk mengunakan nama itu, maka dari itulah pemerintah Thailand menamakan masjid “Jamed Patani”.

Kebanyakan rakyat Patani tidak mengetahui sejarah sebenar di sebalik pembinaan masjid ini, hanya mengetahui masjid ini di bina dari “kedukaan dan air mata darah anak Patani”.

Pada tahun 1785 – 2022, genap 237 tahun Patani dijajah oleh Thailand dengan perencanaan politiknya terhadap umat Patani, melalui sistem polisi Konstitusi dan Asimilasi, dengan maksud mengsiamkan Melayu dan membudakan Islam.

Thailand merencanakan untuk menghapus para ulama dan cendikiawan Islam dengan berbagai cara, hingga sekarang di Patani sangat kekurangan dari segi pendidik, ulama, dan cendikiawan untuk mengembangkan Islam.

Demikian, masjid jamed Patani telah diakui sebagai struktur keagamaan Muslim paling indah, megah, dan masjid terbesar yang ada di Negara Thailand.

Editor : Berita Melayu Patani.
Photo : Facebook.

Loading

Comments

About The Author

Direktorat AKPPI

See author's posts

Share

Continue Reading

Previous: Suasana Shalat Tarawih di Masjid Kerisik atau Masjid Sultan Muzaffar Shah
Next: Suasana Buka Puasa Bersama di Masjid Telok Manok atau Masjid Wadi Hussein

Terbaru

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi jambi
  • Kultur
  • Kultural
  • local wisdom

“Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi

April 12, 2025
Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin Silaturahmi anak rantau
  • Kultur

Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025 semarang, Melayu Raya
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025

April 11, 2025
Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani Ziarahi Makam Syekh Maqdum Wali, Purwokerto.
  • Kultural
  • local wisdom

Mahasiswa Patani di Indonesia Ziarahi Makam Para Pahlawan Nasional dalam Rangka Memperingati Hari Raya Tradisi Patani

April 8, 2025
Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang 20 tahun pembataian Tak bai
  • Historis
  • Kemanusiaan

Genap 20 tahun tragedi Tak bai, Nafas yang masih melayang

October 27, 2024
20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai Picture2
  • Kemanusiaan

20 Tahun Menanti Keadilan: Menagih Janji Negara Menuntas Kasus Takbai

October 5, 2024

Connect with Us

  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram

Sekapur Sirih

“Patani” merupakan wilayah di Selatan Thailand yang saat ini dalam usaha mencari perdamaian sedangkan “Fajar” merupakan istilah yang mengandungi makna sedang mehadapi terang.

VISI
“TERCIPTANYA AMANAH KERJASAMA”

Categories

Historis (8) Kemanusiaan (23) Kerjasama (3) Kultur (2) Kultural (3) local wisdom (3) Opini (11) Pendidikan (2) Perdamaian (12)

Update

  • “Takkan Hilang Melayu di Bumi”: Kunjungan Silaturrahmi Mahasiswa Patani ke Kesultanan Jambi
  • Rantau Bukan Penghalang, Silaturahmi Tetap Terjalin
  • Mahasiswa Patani di Semarang dan Yogyakarta Meriahkan Perayaan Melayu Raya 2025
  • Home
  • Blog
  • Contact
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
Hak Cipta © Seluruhnya dilindungi undang-undang. | MoreNews by AF themes.